Kamis, 24 Mei 2018

Artikel Project 3 – Cerita Sukses - Batik Tulis Belimbing Malang - Business Practice 4


Project 3 – Cerita Sukses - Batik Tulis Belimbing Malang
 Assalamuallaikum Wr. Wb. J
Haloo sahabat.. berjumpa lagi dengan saya Agustin Nirmala Adyasti. Di minggu ini saya akan mengulang pembahasan presentasi yang telah kelompok kami lakukan dalam mata kuliah Business Practice 4 tadi pagi. Minggu ini kami ditugaskan untuk melakukan wawancara tentang cerita sukses dalam membangun sebuah usaha, dimana dalam mengembangkan bisnis sampai sukses pastinya para pengusaha mengalami jatuh bangun dan banyak cerita pahit yang dirasakan hingga mampu bertahan mencapai kesuksesan. Kali ini kelompok kami melakukan wawancara ke salah satu UKM yang sukses di Malang, yaitu  Batik Tulis Belimbing Malang yang beralamatkan di Jl. Candi Jago No. 06, Blimbing, Kota Malang. Mari langsung saja saya review guys....
Batik Blimbing merupakan sebuah UKM yang dikelola perseorangan dan sudah berdiri sejak tahun 2011, usaha ini beralamatkan di Jl. Candi Jago No.6, Blimbing Kota Malang. Usaha ini dikelola oleh Bu Ima sekaligus owner dari Batik Blimbing Malang. Awal berdirinya usaha ini dimulai dari keikutsertaan owner dalam pelatihan batik tulis di Blimbing yang diadakan oleh pemerintah. Pelatihan tersebut diadakan Pemerintah Kota Malang untuk meningkatkan potensi dan perekonomian warga Blimbing melalui Ibu-ibu PKK, dan dari situ kemudian bu Ima bersama dengan Ibu-ibu PKK yang lain memulai usaha Batik Tulis. 
Namun karena kendala personal dari Ibu-ibu PKK, akhirnya Ibu-ibu ini lepas satu persatu dan kembali ke aktivitas mereka sebelumnya. Karena usaha batik tulis blimbing sudah berjalan, akhirnya bu Ima memberanikan diri untuk terus menekuni usaha batik tulis secara mandiri yang kini menjadi usahanya hingga saat ini.
Kegiatan usaha Batik Blimbing yang utama adalah memproduksi kain batik, untuk proses membuat batik tulis sendiri diawali dengan proses “Molani” yaitu membuat desain batik diatas kain mori dengan pensil yang kemudian dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu proses “Nyanting” yaiitu melapisi motif yang telah dibuat dengan menggunakan canting yang telah berisi lilin cair. Untuk canting yang digunakan disini sudah menggunakan canting listrik yang lebih mudah cara penggunaannya dan bisa mengurangi biaya produksi. Setelah proses nyanting, dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu “Nyoled” yaitu mewarna isi motif pada mengunakan pewarna batik. Tahap berikutnya yaitu “Nembok” yang berfungsi untuk menutup sebagian warna agar tidak tercampur dengan backgroundnya. Sebelum masuk ke proses yang terakhir, terlebih dahulu harus melalui proses “Nyelup” yaitu pewarnaan dasar kain dengan menggunakan pewarna batik. Proses terakhir yaitu proses “Nglorod” dimana kain yang telah berubah warna direbus dengan air panas untuk melehkan malam yang terdapat pada kain, dan kemudian dikering anginkan. Setelah proses produksi tahap selanjutnya adalah proses pemasaran, yang mana proses pemasaran menggunakan media online, pameran dan juga bekerjasama dengan pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah Provinsi. Kemudian bu Ima berkata bahwa beliau juga melakukan pelatihan membatik kepada kalangan muda yang ingin ikut melestarikan budaya asli Indonesia ini.
Untuk memproduksi Batik Tulis Blimbing setiap harinya bu Ima dibantu oleh delapan orang karyawan yang sebagian berasal dari masyarakat sekitar dan sebagiannya lagi dari Mahasiswa pekerja paruh waktu.
Cerita pahit selama membangun usaha Batik Blimbing ini dijadikan pengalaman oleh bu Ima agar dapat mengembangkan usaha dan berprestasi lebih baik lagi sehingga beliau tidak pernah menjadikan cerita pahit tersebut sebuah beban, justru cerita dan pengalaman yang pahit tersebut dijadikan motivasi untuk lebih baik kedepannya.
Pesan bu Ima untuk calon pengusaha baru, yang pertama harus disiapkan adalah niat dan mental karena sebetulnya yang lebih pelu diperhatikan bukan persaingan di dunia usahanya, tetapi persaingan mental kita kuat atau tidak untuk menghadapi dunia usaha tersebut.
Target kedepan yang ingin dicapai bu Ima terhadap usaha Batik Blimbing Malang ini adalah tidak hanya bisa dipasarkan di wilayah regional Malang, wilayah Jawa Timur dan Nasional saja, namun diharapkan usaha Batik Blimbing Malang ini mampu memasarkan produknya ke pasaran Internasional.
Nah, itulah review dari saya tentang salah satu usaha sukses yang kami datangi untuk melakukan wawancara sebagai tugas project 3 Business Practice 4 di Kampus tercinta kami STMIK/STIE Asia Malang. Untuk video kunjungan saat wawancara bisa dilihat di https://youtu.be/ZWtsCjQz18M dan jangan lupa mengunjungi website kampus kami di www.asia.ac.id
 Terimakasih dan Assalamuallaikum Wr.Wb J
#kampuskeren
#bp
#businesspractice
#stieasia
#malang

Kamis, 17 Mei 2018

Job Disc and Business Function - Kuliah Tamu 3 - Business Practice 4


Job Disc and Business Function
Kuliah Tamu 3
Oleh : Dr. David Sukardi Kodrat, MM. CPM

Assalamuallaikum Wr.Wb.
Selamat pagi sahabat, semoga selalu diberikan kesehatan agar bisa mengawali aktivitas di pagi hari ini dengan semangat. Alhamdulillah di awal bulan Ramadhan ini, saya berkesempatan menulis lagi, atau lebih tepatnya mereview tugas hehe. Kemarin, saya mengikuti kuliah tamu 3 dalam rangkaian materi di Business Practice 4 dengan tema Job Disc and Business Function dengan pembicara Dr. David Sukardi Kodrat, MM. CPM. Beliau merupakan salah satu dekan di Universitas Ciputra.
Dalam kuliah tamu kali ini, beliau menyampaikan bahwa masa depan itu ada ditangan kita, masa depan merupakan pilihan kita. Kesulitan yang sering di dapatkan oleh kalangan muda saat ini adalah menciptakan kreativitas, karena menurut penelitian kreativitas orang dewasa mengalami penurunan dan hanya tersisa 2% saja dibandingkan dengan saat masih kecil. Oleh sebab itu, ada karakter-karakter pengusaha yang harus dimiliki oleh orang-orang yang ingin mengembangkan usahanya, antara lain :
1.Entrepreneurial Behaviour (Opportunity Seeking)
Menjadi seorang pengusaha harus memiliki perilaku yang pandai membaca peluang. Peluang yang didapatkan dari keadaan yang sedang terjadi mengenai kebutuhan dan keinginan masyarakat atau pembeli yang bisa diubah menjadi hal yang menguntungkan untuk pengusaha.
2.Entrepreneurial Attributes ( Achivement orientation and ambition)
Memiliki ambisi dan orientasi untuk berhasil dalam berusaha. Mengembangkan usaha dengan kreativitas dan inovasi yang berkesinambungan agar selalu bisa memenuhi kebutuhan pembeli. Selalu ingin meraih dan mengembangkan usaha lebih dari yang telah didapatkan saat ini.
3.Entrepreneurial Skills (Creative Problem Solving)
Seorang pengusaha harus memiliki mental yang siap menghadapi berbagai resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Maka dengan itu pengusahan harus mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah yang kemungkinan terjadi dengan kreatif dan inovatif.

Dalam bisnis, pengusaha tidak hanya dibutuhkan modal yang besar tapi juga ide dan inovasi-inovasi yang mampu mengembangkan usaha serta dibutuhkan juga skill dan naluri untuk menyeimbangkan usaha. Intuisi dari seorang pengusaha sangat dibutuhkan untuk diasah, diharapkan dengan naluri tersebut pengusaha mudah untuk membaca peluang usaha dimasa yang akan datang.

Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, untuk menjadi pengusaha yang sukses selain membutuhkan modal, kta juga membutuhkan ide serta kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha antara lain dengan Pandai membaca peluang, Selalu ingin meraih prestasi lebih serta memiliki keterampilan untuk mengambil keputusan.

Nah, kurang lebih itulah yang disampaikan dalam Kuliah Tamu 3 Business Practice 4 minggu ini sahabat, semoga membawa manfaat dan berkah untuk kita semua.
Assalamuallaikum Wr. Wb J
Dibawah ini adalah dokumentasi Kuliah Tamu 3 Business Practice 4




Jangan lupa kunjungi website kampus kami www.asia.ac.id
#kampuskeren
#bp
#businesspractice
#stieasia
#malang

Artikel Project 4 - Taman Safari Indonesia II Prigen - Business Practice 4

Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan Assalamuallaikum wr.wb  Haloo sahabat, kali ini saya akan mereview tentang project 4 alia...